Info Pendidikan

what time

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 21 November 2010

Penting, Tentukan Jurusan dari Sekarang

Second University Fair
Penting, Tentukan Jurusan dari Sekarang
Sabtu, 25 September 2010 | 13:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perkembangan dunia yang semakin pesat mengharuskan setiap individu memiliki bekal ilmu pengetahuan yang cukup tinggi untuk menunjang kariernya di masa depan. Ilmu yang diperoleh tidak hanya saat sekolah, tetapi juga ditunjang dengan pendidikan lanjutan.


"Siswa perlu informasi yang layak mengenai jurusan dan universitas sehingga bisa memilih jurusan dan universitas sesuai keinginan dan kemampuannya."
-- Indri Hapsari

Demikian diungkapkan Indri Hapsari, Guidance and Counseling Binus International School, Serpong, Jumat (24/9/2010) di acara Binus International School-2nd University Fair. Untuk itulah, Indri mengungkapkan, para siswa yang duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), khususnya kelas II dan III, membutuhkan banyak informasi dan panduan memilih jurusan dan universitas selepas lulus nanti.

"Adanya kebutuhan dari murid-murid SMA akan informasi dan bimbingan mengenai perencanaan karier membuat kami merasa perlu menyelenggarakan acara yang bisa memberikan informasi segala hal mengenai perguruan tinggi dan memberikan bimbingan menyeluruh kepada para siswa untuk perencanaan karier mereka," ujar Indri.

Adapun kegiatan 2nd University Fair ini diperuntukkan bagi siswa-siswi Binus International School Serpong, khususnya kelas II dan III SMA. Tercatat ada sekitar 11 universitas yang berpartisipasi dalam acara ini, antara lain, Binus University, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), National University of Singapore (NUS), APU (Jepang), IDP Education (Australia), British Council (Inggris), Swiss Hotel Management School (Swiss), CESI, dan NYU-AD IIEF.

"Ini untuk memberikan informasi yang layak bagi para siswa mengenai beberapa jurusan dan universitas, baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga nantinya mereka bisa memilih jurusan dan universitas sesuai keinginan dan kemampuannya masing-masing. Karena hal ini juga akan menentukan karier mereka di masa mendatang”, ungkap Indri.

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2010/09/25/13085915/Penting..Tentukan.Jurusan.dari.Sekarang

Read More......

Seleksi Nasional PTN Lewat Dua Jalur

Seleksi Nasional PTN Lewat Dua Jalur
Senin, 15 November 2010 | 02:50 WIB

                                                 Ilustrasi
Jakarta, Kompas - Pemerintah menetapkan, dalam penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri, sebanyak 60 persen dari kapasitas yang tersedia harus melalui seleksi nasional. Merespons keputusan ini, sejumlah perguruan tinggi negeri akan melakukannya melalui dua jalur penerimaan.

Jalur pertama melalui ujian tertulis seperti seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dan jalur nontertulis lewat penelusuran minat dan kemampuan. Jalur ini tidak berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya, tetapi kuotanya tahun sekarang sudah ditentukan.

Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Musliar Kasim yang dihubungi dari Jakarta, Sabtu (13/11), mengatakan, setelah melalui sejumlah pertemuan, pada prinsipnya pimpinan PTN memahami kebijakan pemerintah seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010. Dalam peraturan pemerintah (PP) itu, antara lain, ditetapkan, penerimaan mahasiswa baru harus terbuka luas untuk semua anak bangsa dari Sabang hingga Merauke.

”Kami sudah membahas pola penerimaan mahasiswa secara nasional itu yang seperti apa. Tampaknya pimpinan PTN terbuka untuk seleksi nasional yang tertulis dan nontertulis,” ujar Musliar yang juga Rektor Universitas Andalas, Padang.

Musliar menjelaskan, penerimaan secara nasional lewat jalur tertulis polanya seperti SNMPTN. Calon mahasiswa bisa mendaftar ke perguruan tinggi mana pun di seluruh Indonesia dengan dua atau tiga pilihan dan menjalani tes tertulis secara serentak di seluruh Indonesia.

Adapun jalur nontertulis untuk mengakomodasi PTN yang menyeleksi calon mahasiswa dengan melihat prestasi dan nilai rapor siswa SMA sejak kelas I hingga kelas III. Selama ini setiap PTN melakukan sendiri seleksi tersebut dengan mengirimkan undangan kepada sekolah-sekolah yang dinilai potensial.

”Seleksi seperti ini pun akan masuk dalam porsi 60 persen seleksi nasional. Tidak lagi dilakukan setiap PTN, tetapi dikoordinasi secara nasional,” ungkap Musliar.
Adapun 40 persen dari kapasitas kursi yang tersedia, setiap PTN bisa membuka jalur masuk sendiri-sendiri atau berkelompok.

Terserah PTN

Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka mengatakan, dari wacana yang berkembang dalam pertemuan Majelis Rektor PTN beberapa waktu lalu, setiap PTN bebas untuk menentukan persentase kursi untuk memenuhi kuota minimal 60 persen tersebut. Kesepakatan informal PTN, lewat jalur tertulis minimal 20 persen, sedangkan lewat jalur nontertulis atau panggilan minimal 10 persen.

Untuk jalur nontertulis, undangan bagi siswa SMA sederajat yang berprestasi nantinya dilakukan panitia nasional. Jadi, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan setiap perguruan tinggi. Siswa yang mendapat undangan bisa memilih PTN mana saja di seluruh Indonesia.

”Tentu saja, diterima atau tidaknya siswa yang diundang itu mengikuti syarat yang diminta oleh setiap PTN. Jika dia tidak diterima di PTN pilihan pertama, nanti dia punya peluang untuk dilihat apakah memenuhi syarat di PTN pilihan kedua atau ketiga,” ujar Akhmaloka.

Rektor IPB Herry Suhardiyanto, secara terpisah, mengatakan, 66 persen penerimaan mahasiswa baru IPB lewat jalur penelusuran minat dan bakat yang dinamakan undangan seleksi masuk IPB (USMI). Jalur masuk ini dilaksanakan sejak 1974. Kuota SNMPTN sebesar 16 persen sejak tahun 1974, sisanya jalur lain sekitar 18 persen. IPB melihat nilai siswa selama sekolah lebih mencerminkan kondisi siswa yang sebenarnya. (ELN)

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/15/02504135/Seleksi.Nasional.PTN.Lewat.Dua.Jalur

Read More......

Aditya Dalam Pemberangkatan OSN Tk. Propinsi

Minat Baca

Minat Baca Anak Indonesia memprihatinkan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Saat ini, minat baca anak Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Berdasarkan studi lima tahunan yang dikeluarkan oleh Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) pada tahun 2006, yang melibatkan siswa sekolah dasar (SD), hanya menempatkan Indonesia pada posisi 36 dari 40 negara yang dijadikan sampel penelitian. Selengkapnya baca disini

Perubahan Berawal dari Keluarga

Perubahan Berawal dari Keluarga

Apapun persoalannya, tetap keluarga sangat penting. Keluarga bisa melahirkan dua oup put yang terlawanan sekaligus, yaitu melahirkan sebuah generasi yang sehat atau sebaliknya. Tidak sedikit penyakit masyarakat diawali karena ketidak puasan seseorang di lingkungan keluarga. Selengkapnya baca disini

Video Game Action Bantu Ambil Keputusan

Video Game Action Bisa Bantu Buat Bantu Keputusan Cepat

REPUBLIKA Video game yang memuat unsur kekerasan dapat membantu seseorang mengambil keputusan secara cepat dalam kehidupan nyata. Peneliti dari Universitas New York menemukan bahwa permainan itu bisa meningkatkan kepekaan. Selain itu, penggunaan panca-indera menjadi lebih efisien. Selengkapnya baca disini

Mahasiswa Miskin Berprestasi ?

Jemput Mahasiswa Miskin Berprestasi

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh kembali menegaskan, kewajiban perguruan tinggi negeri (PTN) menjatahkan 20 persen kursi untuk para calon mahasiswa miskin berpotensi akademik saat penerimaan mahasiswa baru. Menurutnya, perguruan tinggi harus punya keramahan sosial.

“Kalau perlu PTN jemput langsung anak-anak yang pintar yang tinggal di pelosok-pelosok,” katanya di malam Anugerah Aksara, di Gedung Olahraga dan Pertemuan Balikpapan (Dome), Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (10/10) malam. Selengkapnya

Info Beasiswa

Beasiswa SD dan SMP akan Ditambah

JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan menambah beasiswa bagi siswa SD dan SMP pada 2011. Penambahan beasiswa itu diperuntukkan untuk percepatan menuntasan program Wajib Belajar (Wajar) 9 Tahun.

Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas), Fasli Jalal, mengatakan meski ditingkat SD dan SMP sudah ada Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pemerintah tetap akan memberikan beasiswa tersebut sebagai tambahan biaya sekolah atau pengganti uang jajan bagi masyarakat yang tidak mampu memberikan uang jajan sekolah bagi anaknya.

“Dengan adanya beasiswa dan dana BOS, maka program Wajar diharapkan berhasil dalam waktu dekat,” ujar FAsli.

FAsli menjelaskan beasiswa bagi siswa SD tahun depan naik mencapai 2,7 juta orang dari 2,1 juta siswa tahun lalu. Nilai beasiswa yang diberikan sebesar Rp 380 per anak per tahun. Sementara tahun lalu beasiswa hanya sebesar Rp 360 per anak per tahun.

Besar penerima beasiswa pada jenjang SMP lebih sedikit dibandingkan dengan penerima beasiswa SD, yaitu akan diberikan kepada 1,4 juta siswa. Namun demikian, jumlah tersebut juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu, sebanyak 950 ribu siswa penerima beasiswa dengan nilai beasiswa Rp 550 ribu per anak per tahun.

Red: Siwi Tri Puji B

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/beasiswa/10/08/01/127780-beasiswa-sd-dan-smp-akan-ditambah


Click here, to visit

Blog Archive

 

Copyright © 2009 by SekilasWartaEdukasi

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger